Infrastruktur jalan
yang ideal adalah hal yang terpenting untuk mendukung aksesbilitas dan
mobilitas kendaraan yang bergerak di atasnya. Jalan juga menghubungkan antara
satu daerah dengan daerah lainnya. Menutut UU no 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan jalan adalah prasarana transportasi darat yang
meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya
yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan
air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Tentunya
setiap kendaraan pasti ingin melintasi jalan yang baik, baik dari keadaan
geometrinya maupun fasilitas pelengkap yang dapat memberikan keselamatan bagi
penggunanya. Jalan dengan konstruksi
yang baik pasti memberikan kenyamanan bagi para penggunanya, dan dipastikan
banyak yang melintasi jalan yang nyaman itu. Tapi apakah anda pernah mendengar
tentang jalan pantura?
Jalan Pantura yang mempunyai kepanjangan dari
jalan pantai utara ialah merupakan
jalan nasional sepanjang 1316 km yang melintasi 5 provinsi yakni banten, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Jalur pada jalan pantura ini
memiliki signifikansi yang sangat tinggi dan menjadi urat nadi utama
transportasi darat, karena setiap harinya dilalui 20000-70000 kendaraan yang
melintasi. Tentunya setiap orang yang mendengar tentang keadaan jalan pantura
pasti tertawa miris. Bagaimana tidak, jalan ini selalu di penuhi oleh volume
kendaraan yang tinggi setiap harinya dengan kondisi jalan yang memprihatinkan
serta acap kali terjadi kecelakaan di lokasi ini.
Bukan hal yang
tak biasa jika sering dilakukannya perbaikan pada jalan pantura ini dengan umur
rencana 1-2 tahun. Mengapa demikian? Apa yang menyebabkan jalan ini sering
menjadi perhatian utama dalam permasalahan transportasi? Banyak kerusakan jalan
yang terjadi pada jalur pantura ini. Kebanyakan dari segi perkerasan jalannya.
gambar 1
Kerusakan yang yang terjadi pada jalan ini disebabkan penurunan kondisi dapat disebabkan karena faktor Cuaca : misalnya Hujan dan Sinar matahari yang tinggi serta
Repetisi Beban Lalu Lintas
(Beban Gandar). Penurunan
Kondisi pada jalan akan
semakin cepat jika kualitas struktur jalan kurang baik dan overloading pada kendaraan
yang melintasi jalan tersebut. Overloading yang dimaksud di sini adalah suatu kondisi Muatan Gandar
kendaraan melebihi beban standar yang dipakai dalam asumsi design. Overloading secara signifikan akan
meningkatkan daya rusak kendaraan, yang selanjutnya akan memperpendek umur
pelayanan jalan.nah, Sering kita lihat fenomena di jalan pantura bahwa
kendaraan yang melintasi jalan tersebut mengalami overloading. Kebanyakan kendaraan
yang melintasi jalan pantura ialah kendaraan berat yaitu bus besar, truk,
kereta tempel, dan sebagainya.
gambar 2
gambar 3
Padahal
menurut peraturan yang ada di UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Aangkutan
Jalan pasal 19 ayat 2 tentang kelas
jalan menjelaskan adanya batasan bagi kendaraan yang melintasi kelas jalan
yakni :
Jalan pantura termasuk jenis jalan kelas 1 yaitu jalan arteri merupakan
jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak
jauh, kecepatan rata - rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya
guna. Jalan ini dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak
melebihi 2500 mm, ukuran panjang tidak melebihi 18000 mm, ukuran paling tinggi
4200 mm, dan muatan sumbu terberat 10 ton. Untuk mempertahankan pelayanan jalan agar sesuai dengan umur rencana,
maka diperlukan pembatasan muatan kendaraan.
Untuk menjaga
agar jalan pantura memiliki umur rencana yang panjang, dapat dilakukan
perbaikan pada perkerasan jalannya dengan Menerapkan bahan perkerasan yang
lebih kuat al. Rigid pavement, Aspal Buton dan aspal polimer dan dapat juga memperkenalkan teknologi dengan efisiensi yang
lebih baik, antara lain :
a.
Recycling
merupakan metode daur ulang jalan yang dengan metode ini banyak memiliki
keuntungan seperti dapat mengembalikan kekuatan perkerasan dan mempertahankan
geometrik jalan serta mengatasi ketergantungan akan material baru.
gambar 4
b.
Precast
Concrete Slab adalah percetakan komponen secara mekanisasi dalam pabrik
atau workshop dengan memberi waktu pengerasan dan mendapatkan kekuatan sebelum
di pasang.
gambar 5
gambar 6
gambar 7
gambar 8
Diperlukan peningkatan manajemen
pengoperasian jalan yaitu pengendalian
muatan lebih, sehingga umur rencana
jalan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan. Perlu diadakannya operasi kendaraan antara pihak kepolisian dan dishub setempat tentang pemberlakuan
batasan berat kendaraan yang melintasi kelas jalan tersebut. Hal ini
dimungkinkan untuk meminimalisir segala bentuk kecurangan dan sebagai
pencegahan agar jalan pantura tidak rusak dan memiliki umur rencana yang lama. Penindakan
ini harus tegas agar para pengguna jalan dapat mematuhi semua peraturan yang
telah ditetapkan.